Kamis, 13 November 2008

Tindak kekerasan dalam sistem patriarkhi dari Identitas Bangsa Indonesia dan Nilai-Nilai Pancasila

Pancasila adalah suatu realita yang hidup di dalam diri bangsa Indonesia sendiri yang unsur-unsurnya sudah dimiliki oleh bangsa Indonesia sejak dahulu. Pancasila adalah filsafat negara Republik Indonesia. Pancasila adalah filsafat dan pandangan hidup bangsa Indonesia. Pancasila adalah landasan idiil bangsa Indonesia. Pancasila adalah jiwa bangsa Indonesia. Pancasila adalah kepribadian bangsa Indonesia. Pancasila adalah ideologi bangsa Indonesia. Sejak dahulu hingga sekarang dan tentunya waktu yang akan datang Pancasila merupakan kenyataan hidup bangas Indonesia. Oleh karena itu, Pancasila merupakan kenyataan hidup yang tak dapat disangkal. Sebagai kebenaran ia tidak perlu lagi dubuktikan kebenarannya. Karena itu ia sebagai postulat. Sebagai postulat Pancasila merupakan sumber nilai yang berlaku di seluruh Indonesia. Sebagai sumber nilai Pancasila merupakan norma bagi kehidupan kenegaraan dan kemasyarakatan serta perorangan di Indonesia, termasuk permasalahan yang muncul berupa kekerasan dalam sistem Patriarkhi di Indonesia.
Laju pembangunan nasional berarti laju pengamalan Pancasila, karena pembangunan meliputi baik lahir maupun batin, fisik dan mental, material dan spiritual. Pembangunan nasional yang berdasarkan landasan Pancasila dan UUD 1945 pada hakekatnya adalah pembangunan manusia seutuhnya dan pembangunan seluruh masyarakat Indonesia. Hal ini berarti bahwa pembangunan nasional tidak hanya mengejar kemajuan lahiriah semata seperti pangan, sandang,perumahan, kesehatan dan sebbagainya atau kepuasan batiniah saja seperti pendidikan, rasa aman, bebas mengeluarkan pendapat yang bertanggung jawab, rasa keadilan dan sebagainya, melainkan keseimbangan dan keselarasan atas keduanya.
Sebagaimana kita ketahui tujuan yang hendak dicapai oleh bangsa Indonesia dengan Pancasila adalah masyarakat adil-makmur, material-spiritual berdasarkan Pancasila. Dan telah disebutkan dalam trilogi pembangunan bahwa pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya yang menuju pada terciptanya keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Jadi, dari sini dapat kita lihat bahwa cita-cita kita yang dituangkan dalam Pancasila adalah pemerataan dan keadilan, bukan hanya satu golongan, laki-laki saja atau perempuan saja.
Melaksanakan pembangunan menjadi tugas seluruh rakyat Indonesia. Melaksanakan pembangnan berarti mengamalkan Pancasila. Pembangunan kana berjalan terus, berarti pengalaman Pancasila juga harus berjalan terus. Dalam masa pembangunan dituntut agar setiap masyarakat Indonesia menggalakkan pengamalan Pancasila. Sejarah menunjukkan bahwa Pancasila selalu menjadi dasar dan tujuan pembangunan masyarakat Indonesia.
Unsur-unsur Pancasila berasal dari Bangsa Indoenesia.. Jauh sebelum formalnya Pancasila sebagai dasar negara, masyarakat di seluruh Indonesia telah mengamalkannya. Kelima unsur Pancasila yang akan kita bahas selanjutnya terkait budaya kekerasan dalam sistem Patriarkhi yaitu Unsur Ketuhanan, Unsur Kemanusiaan, Unsur Persatuan, Unsur Kerakyatan dan Unsur Keadilan.
Unsur Ketuhanan. Bangsa Indonesia mengaku sebagai bangsa yang berTuhan. Adanya manusia sebagai yang diciptakan menunjukkan adanya pencipta. Pembahasan mengenai bagaimana Tuhan mengatur tentang hubungan manusia dan tidak memperkenankan adanya kekerasan di muka bumi ini telah dijabarkan di pembahasan sebelumnya. Tidak ada satu aajaran agama pun di Indonesia yang menjadikan kekerasan sebagai suatu anjuran. Pada intinya, tindak kekerasan dalam bentuk apapun telah melanggar norma ini.
Unsur Kemanusiaan. Sebagai bangsa yang berketuhanan Yang Maha Esa dengan sendirinya bangsa kita memiliki rasa kemanusiaan yang luhur. Pada hakikatnya kemanusiaan adalah bawaan kodrat manusia. Peri kemanusiaan adalah nilai khusus yang bersumber pada nilai kemanusiaan. Jika suatu perbuatan dinilai sebagai tindakan yang berperi kemanusiaan, ini berarti bahwa tindakan tersebut sesuai dengan hakikat manusia yaitu kemanusiaan. Peri kemanusiaan adalah sesuatu yang bersumber pada kemanusiaan, jiwa yang membedakan manusia dengan makhluk yang lainnya.
Berdasarkan pengertian tersebut sebenarnya semua bangsa mesti memiliki kemanusiaan, begitu pula bangsa Indonesia, bahkan kemanusiaannya adalah adil dan beradab. Adil memberikan kepada orang lain apa yang menjadi haknya dan tahu apa haknya sendiri. Beradab artinya mempunyai adab, mempunyai sopan santun, mempunyai susila.
Sejarah menunjukkan bahwa bangsa Indonesia terkenal berwatak ramah tamah, sopan santun, lemah lembut dengan sesama manusia. Ini berarti bahwa antara satu dengan yang lain ada hubungan yang bersifat manusiawi. Salah stupengejawantahan unsur ini adalah watak suka menolong dan belas kasih, Tindakan kekerasan sudah jelas merupakan penyelewengan terhadap unsur ini. Kekerasan, penindasan, perampasan yang merendahkan martabat manusia tidak mengenal peri kemanusiaan.
Unsur Persatuan. Bangsa Indonesia dengan ciri-cirinya guyub, rukun, bersatu, kekeluargaan dan bertindak bukan semata-mata atas perhitungan untuk rugi dan pamrih serta kepentingan pribadi. Tindakan kekerasan kerapkali hanya memicu permusuhan dan memecah kerukunan serta persatuan.
Unsur Kerakyatan. Istilah kerakyatan berarti bahwa yang berdaulat atau yang berkuasa adalh rakyat. Dalam hal ini yang dapat diambil intisarinya adalah setiap warga negara di Indonesia memiliki hak yang sama, memiliki hak suara yangs ama. Kehidupan bermasyarakat tidak berdasarkan pembedaan atas dasar apapun. Unsur ini mengajarkan kita untuk menghindari diskriminasi. Contoh pengejawantahan unsur ini adalah watak suka gotong royong dan tenggang rasa. Maka Pancasila mengakui adanya saling menghargai, bukanlah saling caci maki dan saling memaki.
Unsur Keadilan. Keadilan sosial adalah sifat masyarakat adil dan makmur berbahagia untuk semua orang, tidak ada penghinaan, tidak ada penghisapan, bahagia material dan spiritual, lahir dan batin. Adil berarti memberi kepada orang apa yang menjadi haknya dan tahu mana haknya sendiri dan tahu apa kewajibannya kepada orang lain dan dirinya. Sosial berarti tidak mementingkan diri sendiri, tetapi mengutamakan kepentingan umum, tidak individualistik dan egoistik, tetapi berbuat untuk kepentingan bersama. Sebenarnya istilah gotong royong yang berarti berkarya bersama dan membagi hasil karya bersama tepat sekali untuk menerangkan arti keadilan sosial. Pada hakikatnya manusia menginginkan agar unsur jasmani dan rohaninya mendapat perlakuan baik, agar ia dapat berfungsi sebagai makhluk manusia. Budaya kekerasan yang telah mengakar budaya di masyarakat telah menggambarkan ketidakadilan, seperti perampasan hak asasi manusia yang kebanyakan korbannya adalah perempuan.
Bangsa Indonesia yang terkenal sebagai bangsa yang berkepribadian luhur artinya mereka terkenal mempunyai tabiat atau watak yang baik. Kenyataan di pembahasan sebelumnya menunjukkan bahwa kondisi bangsa sekarang dengan adanya berbagai tindakan kekerasan dalam sistem Patriarkhi yang ada dalam masyarakat menjadi sangat memprihatinkan. Kenyataan menunjukkan bahwa perilaku-perilaku pelanggaran dan kekerasan tersebut justru tidak sesuai dengan norma Pancasila yaitu norma Ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan dan keadilan.
Dengan menyadari adanya berbagai kekurangan bahkan penyelewengan dalam pelaksanaan Pancasila, diharapkan seluruh masyarakat dapat berbuat represif dan preventif. Pengamalan Pancasila tak kenal berhenti, harus dijiwai oleh seluruh masyarakat Indonesia. Munculnya berbagai tindak kekerasan di tanah air ini merupakan salah satu bentuk kekurangan dalam pengamalan Pancasila. Maka kita perlu mengisi jiwa masyarakat Indonesia dengan jiwa Pancasila.

Tidak ada komentar: