Selasa, 15 September 2009

Kejamkah dunia Keperawatan?

Indonesia... Itulah Indonesia
ITulah lirik lagu kebangsaan Indonesia.
Saya cukup miris ketika mendengar berita bahwa salah seorang sepupu saya Drop Out dari kuliahnya di jurusan keperawatan. Dia baru semester 2 mau ke semester tiga. Banyak gado-gado berita tentang dunia keperawatan akhir-akhir ini. Belum selesai perawat dan mahasiswa memperjuangkan UU Keperawatan agar segera disahkan... ternyata dalam dunia keperawatan sendiri masih banyak permasalahan yang harus segera diselesaikan.
Tidak adanya standarisasi sistem pendidikan dan belum adanya legalitas yang melindungi mahasiswa keperawatan dalam praktik (dalam proses belajar sebelum mendapat gelar) ktika ada di rumah sakit.
Belum lagi masalah kesejahteraan perawat. Saya bahkan pernah mendengar pengalaman seorang perawat yang bekerja di daerah pedesaan di luar pulau jawa yang hanya digaji 100 ribu per bulan... Subhanallah... buat makan aja kagak cukup.
Di samping semua berita-berita dunia keperawatan, banyak berita yang terdengar menyejahterakan perawat di luar negeri. Perawat Indonesia yang bekerja di luar negeri diberikan segala fasilitas dan gaji yang jauh di atas apa yang didapatkan perawat yang bekerja di dalam negeri. Akhirnya perawat-perawat yang berkualitas banyak yang kabur ke luar negeri.
Jadi apakah memang benar dunia keperawatan di Indonesia begitu kejam?
Ssya juga merasakan sistem pendidikan di dunia keperawatan. DEngan membandingkan pendidikan beberapa institusi pendidikan keperawatan melalui pengalaman beberapa teman sejawat saya. TErnyata memang ada banyak perbedaan. ada yang sistem penialannya yang dengan mudah bisa cumlaude, ada yang begitu sulitnya sehingga hampir semua mahasiswanya hanya memiliki IP dua koma.
JAdi apakah sepupu saya di atas juga korban kejamnya dunia keperawatan?

Tidak ada komentar: