Sabtu, 13 September 2008

Surat Untuk Ayahku

Di suatu bilik kecil, sepi
Dihempas angin malam yang bergeming lirih
Aku tertegun sunyi merangkai kata-kata
Surat untuk ayahku
Goresan pena yang berlari sedih
Tersingkap cahaya rembulan
Dan bintang seakan berbisik dan merintih
Pilu dan sedih
Ruang sunyi ini
Menjerat hatiku yang belum pulih
Meyakinkanku tentang rindu ini
Menyiksaku hingga luluh dan berbuih
Kepercayaan kini terbatas rancu
Tak lagi bergema dengan syahdu
Keteguhan pun kini mulai rapuh
Mulai mencerna cinta ayahku
Kenangan tentang kepergianmu
Tak melunturkan rinduku
Keraguan yang menyerangku
Tak sedikitpun menghapus hormatku padamu
Ayahku..
un7-230408

Tidak ada komentar: